MediaBeritaOnline.com – KOMINFO (Kementerian Komunikasi dan Informatika) meingidentifikasi sebanyak 486 hoax selama April 2019 berasal dari kategori politik.
Hoax politik yang dimaksud antara lain berupa kabar bohong yang menyerang capres-cawapres, parpol peserta pemilu, dan KPU serta Bawaslu.
“Dari 486 hoax selama April 2019 tersebut, terdapat 209 hoax kategori politik,” kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu dalam keterangan tertulis, Rabu (1/5/2019).
Kominfo Identifikasi 486 Hoax Sepanjang April 2019, 209 Terkait Politik
Ferdinandus mengatakan hasil ini berdasarkan penelusuran dengan menggunakan mesin AIS oleh Subdirektorat Pengendalian Konten Internet Direktorat Pengendalian Ditjen Aplikasi Informatika.
Kementerian Kominfo merilis informasi mengenai klarifikasi dan konten yang terindikasi hoax melalui portal kominfo.go.id dan stophoax.id.
Berdasarkan data tersebut, total ada 1.731 hoax sejak Agustus 2018-April 2019. Ferdinandus menjelaskan hoax meningkat menjelang gelaran pencoblosan Pemilu pada 17 April 2019.
“Tidak berhenti di tanggal pencoblosan, jumlah hoax terus bertambah setelah 17 April 2019. Jumlah konten hoax yang beredar di tengah masyarakat kita terus meningkat dari bulan ke bulan,” ujarnya.
Ia mengatakan tren penyebaran hoax memang meningkat sejak Agustus 2018. Ferdinandus mencontohkah pada Agustus 2018 hanya ada 25 konten hoax, tetapi naik menjadi 27 konten hoax pada September 2018.
“Sementara di Oktober dan November 2018 masing-masing di angka 53 dan 63 hoax. Di bulan Desember 2018, jumlah info hoax terus naik di angka 75 konten,” ucap Ferdinandus.
Ferdinandus pun memaparkan kategori konten hoax yang berhasil diindetifikasi Kominfo sepanjang Agustus 2018-April 2019. Berikut daftarnya:
1. Kategori politik: 620 hoax
2. Kategori pemerintahan: 210 hoax
3. Kategori kesehatan: 200 hoax
4. Kategori fitnah: 159 hoax
5. Kategori kejahatan: 113 hoax
6. Isu lainnya
Hoaks yang menyebar di Indonesia masih didominasi oleh isu politik.
Hoaks politik yang marak muncul di bulan April didominasi kabar bohong yang menyerang pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik peserta pemilu, maupun penyelenggara pemilu, baik KPU maupun Bawaslu.
Merujuk pada penelusuran Mesin AIS Kominfo, jumlah hoaks, kabar bohong, berita palsu dan ujaran kebencian terus meningkat menjelang hari pencoblosan 17 April 2019.
Tidak berhenti di tanggal pencoblosan, jumlah hoaks terus bertambah usai Pemilu.
Secara keseluruhan, jumlah konten hoaks yang beredar di tengah masyarakat Indonesia terus meningkat dari bulan ke bulan.
Di peringkat kedua, ada 210 hoaks kategori pemerintahan, disusul 200 hoaks kategori kesehatan, 159 hoaks terkait fitnah, 113 hoaks terkait kejahatan dan sisanya hoaks terkait isu agama, bencana alam, mitos, internasional dan isu lainnya.
Penulis: Andrew Hidayat
Instagram Andrew Hidayat
Pinterest Andrew Hidayat
Twitter Andrew Hidayat


Update selalu info berita dari Media Berita Online.